Cerita Dibalik Layar Pertemuan Obama-Netanyahu di Gedung Putih



Ada cerita yang tersisa dari pertemuan tertutup antara Presiden AS, Barack Obama dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu baru-baru ini. Kabarnya, Obama sempat mempermalukan sejawatnya itu karena Netanyahu tidak mau memberikan janji secara tertulis terkait masalah pemukiman Yahudi.
Times Online dalam artikelnya hari Kamis (25/3) menyebutkan bahwa Netanyahu ditinggal begitu saja oleh Obama untuk makan malam. Obama nampaknya kesal karena Netanyahu tidak mau menyatakan janjinya secara tertulis tentang konsesi atas pembangunan pemukiman-pemukiman Yahudi di Yerusalem.
Seperti diketahui, Netanyahu menegaskan tetap akan melanjutkan rencana pembangunan 1.600 unit rumah baru untuk pemukiman Yahudi di wilayah pendudukannya di Al-Quds (Yerusalem Timur) meski dunia mengecamnya, termasuk negara sekutunya, AS.
Dalam pertemuan tertutup antara Obama dan Netanyahu di Gedung Putih baru-baru ini, AS berharap Israel mau menghentikan rencana pembangunan itu dan ambisinya untuk memperluas pemukiman Yahudi di wilayah Palestina, serta memperpanjang pembekuan pemukiman sampai 10 bulan ke depan.
Tapi harapan itu tidak terwujud, sementara Netanyahu merasa bahwa masalah pemukiman yang memicu "krisis" hungan antara Israel-AS sudah selesai ketika ia minta maaf pada Wakil Presiden AS, Joe Biden yang merasa dipermalukan dengan sikap Israel terkait soal pemukiman. Netanyahu juga merasa sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan AS, meski menurut surat kabar Israel, Haaretz, jawaban yang diberikan Netanyahu "datar dan parsial".
Lebih lanjut dalam artikelnya, Times Online menulis bahwa sebelum Obama makan malam dan meninggalkan Netanyahu sendirian, presiden AS itu menyuruh Netanyahu untuk berkonsultasi dengan para penasehatnya dan mendesak agar Netanyahu mengubah keputusannya.
"Beritahu saya kalau ada hal yang baru," ujar seorang anggota Kongres AS menirukan perkataan Obama dan sempat bicara dengan Netanyahu setelah insiden tersebut.
Setelah ditinggalkan Obama, tim Netanyahu memilih pulang ke kedutaan besar Israel di AS, meski dibolehkan untuk tetap berada di Gedung Putih, dengan alasan takut ada nguping pembicaraan mereka.
"Perdana Menteri meninggalkan Gedung Putih dengan rasa malu, merasa diasingkan dan tidak merasa tak punya gigi dibandingkan saat ia datang," tulis Haaretz. (ln/prtv)
Sumber : Eramuslim

0 komentar:

Posting Komentar