Apakah Anda Kecanduan Jejaring Sosial?



Apakah Anda mengidap gejala seperti ini: Merasa hidup tak lengkap jika belum memiliki akun Friendster, Facebook, Twitter, Plurk, My Space, ataupun jejaring sosial lainnya; Gatal memasang status setiap perasaan Anda beralih; dan merasa gatal untuk terus menambah teman dan berkomentar pada apapun itu? Bisa jadi, Anda terkena sindrom kecanduan jejaring sosial.


Booming jejaring sosial di Indonesia dimulai pada sekitar tahun 2003. Saat itu, jejaring sosial bernama Friendster benar-benar menjadi acuan anak gaul. Para remaja yang mengaku sebagai 'anak gaul' pasti akan merasa malu ataupun gaptek jika belum memiliki akun di Friendster. Kemudahan FS untuk saling membalas testimonial, pamer foto, dan berkenalan dengan berbagai orang di segala penjuru dunia membuat jejaring sosial ini menjadi yang 'nomor satu.'
Lalu kemudian muncul beberapa jejaring sosial yang menawarkan layanan hampir mirip namun dengan kemasan yang berbeda-beda. Sebutlah Yuwie, My Space, Zorpia, Twitter, dan yang sedang heboh sekarang ini, Facebook.
Demam Facebook sendiri benar-benar seperti virus ganas yang begitu cepat menyebar. Dan kepopulerannya nampak mengalahkan Friendster. Mungkin karena tampilannya yang lebih simpel daripada Friendster dan layanan-layanan yang diberikannya seperti mudahnya berkomentar pada status, foto, ataupun blog teman, sampai fasilitas chatting di dalamnya yang membuat FB menjadi sebuah tren tak hanya bagi remaja, namun juga sampai para anggota dewan.
Apalagi dengan adanya aplikasi Facebook di handphone yang memungkinkan untuk mengakses akun FB kita dengan cepat, sampai-sampai di mana-mana pun kita bisa meng-update status kita dan membalas komentar ataupun mengomentari status teman.

Terlepas dari itu semua, akhirnya jejaring sosial menjadi sebuah gaya hidup. Memiliki akun di jejaring sosial bagaikan sebuah tanda keeksisan seseorang. Namun semuanya kembali lagi pada diri kita masing-masing, apakah memang memerlukan jejaring sosial atau sudah cukup merasa bisa bersosialisasi tanpa memiliki sebuah akun jejaring sosial pun. Jadi, apakah Anda kecanduan? (kpl/npy)

Sumber : www.kapanlagi.com 

0 komentar:

Posting Komentar