Kelompok Islam Somalia Larang Video Game


Kelompok milisi Islam Somalia pada hari Kamis kemarin (28/1) secara resmi telah melarang video game, yang merupakan salah satu bentuk hiburan terakhir yang tersisa bagi pemuda setempat, dengan alasan video game dapat merusak tatanan sosial negara.


Kelompok Hizb al-Islam membuat pengumuman dalam sebuah pernyataan yang beredar di daerah yang mereka kendalikan yang melarang video game. Hizb Al-Islam saat ini terlibat dalam pertempuran yang mematikan terhadap pemerintah federal Somalia yang didukung dunia internasional.

"Mulai dua hari setelah pernyataan ini dibacakan dan disosialisasikan, semua pusat-pusat permainan video game di daerah-daerah di bawah kontrol Hizb al-Islam harus ditutup dan dinyatakan bahwa bermain video game terlarang," kata kelompok tersebut.

"Video game telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghancurkan tradisi sosial kita dan untuk alasan itu, siapa saja yang ditemukan mengabaikan perintah ini akan dihukum dan peralatan video gamenya akan disita."

Surat pernyataan pelarangan tersebut ditandatangani oleh Syaikh Muhammad Umar, kepala divisi propaganda untuk Hizb al-Islam, sebuah kelompok pejuang Somalia yang dipimpin oleh ulama berpengaruh Syaikh Hassan Dahir Aweys dan yang menguasai daerah-daerah berpenduduk padat di dalam dan di sekitar kota Mogadishu.

Video games menjadi sangat populer di daerah-daerah pinggiran perumahan mogadishu, selain video game menonton DVD juga dilarang.

Anak-anak dan remaja akan berkumpul setelah usai sekolah di pusat-pusat video game seperti cybercafes untuk bermain PlayStations dengan biaya 5.000 Somali shilling (sekitar 15 sen Amerika) untuk 30 menit.
"Pejabat Hizb Al-Islam memerintahkan kami untuk menutup pusat permainan video game sehingga hari ini kami harus menutupnya. Kami tidak punya pilihan lain," kata Ali Hidig, pemilik sebuah pusat permainan di Elashabiyaha, sebuah desa di dekat lokasi pengungsian Mogadishu .

Televisi satelit juga dilarang di banyak daerah dan tidak ada bioskop yang tersisa di Somalia tengah dan selatan, yang berada di bawah kendali kelompok pejuang Islam.(fq/aby)

Sumber : www.eramuslim.com

0 komentar:

Posting Komentar