Gangguan Jiwa juga Ancam si Kecil

Sabtu, 13 Maret 2010
Pukul 11.00 -12.00 WITA


JAKARTA--Penyakit kejiwaan sangat sulit di deteksi melalui penampilan fisik, kecuali jika penyakit tersebut sudah parah. Selain itu stigma bahwa hanya orang dewasa yang bisa terkena gangguan jiwa atau atau Orang Dengan Masalah Kesehatan Jiwa (ODMK)sepenuhnya salah.

Demikian dinyatakan Kepala Seksi Penanggulangan Masalah Kesehatan Sudin Kesehatan Jakarta Selatan, Dewi R Anggraini, kepada Republika, dalam pelatihan Forum Komunikasi Kesehatan Jiwa Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kamis (10/12).

Kegiatan itu diikuti lintas sektoral, yaitu Sudin Kesehatan, Sudin Pendidikan Dasar (Dikdas) dan Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti), Olahraga, Sudin Nakertrans, Politik, serta PKK dari sepuluh kecamatan di Jaksel.

Menurut Dewi, dalam kegiatan ini, penyuluh menyosialisasikan konsep pendidikan pola asuh anak pada lima tahun pertama. Karena menurutnya, jika pola asuh kepada anak di lima tahun pertama kurang baik maka ke depannya akan terjadi gangguan kejiwaan.

"Gangguan kejiwaan bukan hanya seperti orang yang seperti kita bayangkan. Jika anak tidak mau belajar atau masih mengompol sampai usia lima tahun, itu juga merupakan gangguan kejiwaan,'' paparnya.
Hal itu yang melatari dilakukannya kegiatan yang melibatkan lintas sektor. Agar setiap sektor mampu mendeteksi dini gangguan pada anak.
Dewi berharap, setiap sektor membuat program-program yang menyangkut dengan kesehatan jiwa. Misalnya dalam Dikdas dan Dikmenti, guru BP di sekolah dapat mengawasi kenakalan remaja yang sering terjadi.
Dia menuturkan, guru dapat mendeteksi gangguan kejiwaan yang berupa kenakalan remaja, sehingga dapat ditangani dengan baik. ''Anak yang tidak mau belajar juga sudah mengalami gangguan tetapi belum sampai sakit,''tuturnya

Kegiatan itu juga dapat memberikan rangsangan ke semua unit, karena menurut Dewi belum tentu seseorang sadar akan gangguan kejiwaan disekitarnya. ''Obsesi saya, ibu-ibu kader RW nantinya bisa mendeteksi gangguan kejiwaan dari perilaku anak, sehingga dapat ditangani dengan cepat dan tidak berkelanjutan,'' pungkasnya. c12/rin

Sumber : www.republika.co.id

0 komentar:

Posting Komentar