Syeikh Ahmad Yasin


 Kamis, 11 Maret 2010
Pukul 11.00 -12.00 WITA

Ahmed Yassin, mantan pemimpin spiritual Hamas, lahir pada Januari 1937. Dia adalah seorang pengungsi di Gaza setelah tahun 1948 dan bekerja sebagai guru, pemuka agama, dan buruh. Yassin terpaksa duduk kursi roda setelah kecelakaan olahraga pada usia 12.

Yassin dibunuh 22 Maret 2004 ketika sebuah rudal helikopter Israel menghantam mobilnya saat ia meninggalkan sebuah masjid di Jalur Gaza utara.

Dia bergabung dengan Persaudaraan Muslim dan mengadopsi keyakinan dalam gerakan untuk menyerukan pemerintahan Islam di seluruh dunia. Setelah kembali ke Gaza, Yassin menjadi benar-benar terlibat dalam politik. Ia mendirikan Pusat Islam di Gaza pada tahun 1973, yang menguasai semua lembaga-lembaga keagamaan sesudahnya.
Sheikh Yassin ditangkap pada tahun 1984 dan dijatuhi hukuman 13 tahun penjara karena mendirikan organisasi militer yang menyerukan untuk mengakhiri pendudukan Israel di Palestina. Yassin mendirikan sebuah organisasi keagamaan yang bertujuan memerangi faksi non-religius di wilayah-wilayah, dan melaksanakan Islam "Jihad", yaitu  operasi melawan pendudukan Israel. Organisasi ini menggunakan dari dari kelompok-kelompok Islam di Yordania dalam rangka mempeoleh suplai senjata yang diperlukan untuk melawan serangan Israel yang berlangsung terus-menerus. Yassin dipenjara sampai Mei, dan kemudian ia dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran tawanan antara Israel dan organisasi Ahmed Jibril.

Selama intifadhah Palestina pertama pada tahun 1987, Sheikh Ahmed Yassin mendirikan kelompok Hamas yang berdiri sampai sekarang sebagai salah satu yang paling kuat gerakan perlawanan Islam; Hamas berarti semangat dalam bahasa Arab.

Organisasi ini memperoleh dukungan rakyat di Palestina, dan mengungkapkan isi  perjanjian teori konspirasi dari "para penatua Protokol Sion" dan berkomitmen untuk berperang melawan orang-orang Yahudi dan mengangkat panji-panji Allah atas setiap inci tanah Palestina ..

Sheikh Ahmed Yassin ditahan dari Mei 1989 sampai Oktober 1997, kemudian ia dibebaskan dalam pertukaran dua agen Mossad berikut upaya pembunuhan yang gagal pada tahun 1997 oleh Mossad pada anggota Hamas di Yordania.

Tuntutan Barat terhadap kami adalah kami menghentikan perlawanan. Alih-alih meminta penjajah untuk meninggalkan tanah kami, mereka malah meminta kami untuk menyerah kepada penjajah  yang  semakin hari memperkuat pendudukan, permukiman, dan mengasingkan rakyat Palestina. Ini bukanlah perdamaian,” Kata Sheikh Ahmed Yassin.

Pada 6 September 2003, angkatan udara Israel menjatuhkan bom di sebuah bangunan Gaza di mana para pemimpin Hamas berkumpul, tetapi Yassin lolos dengan luka kecil di tangannya.

Pada 22 Maret 2004, dia dibunuh oleh rudal Israel, ketika ia kembali dari sebuah masjid di Gaza City saat fajar.
Tujuh orang lain tewas dan banyak terluka.

Bagi umat Islam, pembunuhan Sheikh Ahmed Yassin mewakili sebuah peristiwa pengaliran darah, dan  mungkin menandakan titik balik dalam perjuangan Arab-Israel dan dalam keseluruhan konflik Muslim-Barat yang baru saja diambil alih oleh  Amerika Serikat menyatakan perang terhadap terorisme.

Pembunuhan Sheikh Ahmed Yassin, adalah sebuah simbolis perannya  dalam  konflik Arab-Israel jauh melampaui keadaan dirinya lumpuh, tubuh lemah. Dan peristiwa ini sudah pasti menjadi salah satu peristiwa penting yang semakin meningkatkan kebencian terhadap Zionis yang menyatu dalam  Sheikh Yassin dan sudah menjadi ikon di dunia Arab. Kini, ia adalah seorang martir, demikian kata International Herald Tribune.
Sumber : www.islamonline.net

0 komentar:

Posting Komentar