Sebuah Sinagog Di Mesir



Mengapa Mesir begitu dekat dengan Israel? Jawabannya mungkin tersimpan di sebuah sinagog di Kairo. Sinagog ini bernama Rav Moshe. Tidak sembarang orang tahu. Rumah ibadah Yahudi ini hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki sepanjang jalan-jalan sempit.
Diam-diam, pemerintah Mesir amat menjaga sinagog ini. Sekarang ini, bahkan Mesir tengah merenovasi Rav Moshe dengan biaya hampir $ 2 juta melibatkan tim ahli Mesir, mulai dari seni restorasi sampai insinyur mekanik.
Beberapa wartawan bereaksi sinis, menyatakan proyek ini dimulai untuk menopang pencalonan menteri kebudayaan Mesir, Farouk husni, dalam tawaran yang gagal sebagai kepala Unesco.
Bukan hanya orang-orang Yahudi datang ke Rav Moshe. Raja Fuad, yang memerintah Mesir dari 1917-1936 juga diberitakan menghabiskan malam di rumah ibadat itu, meskipun bukti kunjungannya telah lama menghilang. Ketika Fuad memerintah Mesir, lebih dari 80.000 orang Yahudi tinggal di Mesir di antara rakyatnya. Yahudi-Yahudi itu aktif, dalam kehidupan bisnis dan budaya. Sementara di Israel, orang-orang Palestina dibantai dengan keji oleh para Yahudi itu.
Setelah Gamal Abdel Nasser merebut kekuasaan pada tahun 1953, terjadi eksodus massal orang Yahudi dari Mesir. Sekarang ini penduduk Yahudi di Mesir hanya beberapa lusin saja.
Sebagian pejabat Mesir selalu memberi peringatan yang sama kepada wartawan, "Tolong, jangan katakan siapa pun."
Di Mesir, sejarah hidup bersama tetangga Yahudi telah digantikan dengan mengutuk Israel, dan sering orang Yahudi juga. Tapi tetap saja, Mesir membuat semuanya terasa jauh lebih mudah bagi Yahudi menguasai Palestina. Yang paling membuat geram adalah ketika terjadi agresi Israel ke Gaza, satu tahun yang lalu. Mesir menutup perbatasan, dan tidak membolehkan siapapun memasukinya. Sebaliknya perbatasan itu dibuka lebar-lebar untuk tentara-tentara dan militer Yahudi. Oh, Mesir, Mesir. (sa/nyt)

0 komentar:

Posting Komentar