Inilah satu lagi ujian yang harus dihadapi oleh para mahasiswa Muslim di Inggris. Akhir pekan ini, pihak keamanan Britania Raya memberikan semua informasi pribadi hampir dari 1.000 mahasiswa Muslim di negeri itu kepada CIA (Central Intelligence Agency) Amerika.
Keputusan ini tentu saja memicu kemarahan di kalangan mahasiswa Muslim Inggris, yang merasa bahwa mereka menjadi sasaran, tanpa ada satu kesalahan apapun. Mereka juga khawatir bahwa nama mereka akan muncul di daftar teroris internasional.
Polisi bergerak pertama kali di College University of London, yang menolak untuk menyerahkan informasi itu.
Mojeed Adams-Mogaji, presiden dari Asosiasi Muslim di universitas itu, berkata: "Saya khawatir apa yang mereka lakukan dengan data itu. Pada pertemuan berikutnya dengan Polisi Metropolitan, mereka memberitahu kami bahwa mereka akan tetap melakukan itu (berbagai data) itu selama tujuh tahun dengan lembaga intelijen lain, jika diminta. Jelas, saya sangat prihatin dengan apa yang mereka rencanakan sehubungan dengan ini. "
Sejauh ini, lebih dari 50 mahasiswa telah didatangi langsung oleh polisi ke rumahnya, tapi tidak ada yang ditangkap.
Pengacara hak asasi manusia Inggris terkemuka, Gareth Peirce, menggambarkan tindakan polisi itu sebagai sesuatu yang tidak tepat. (sa/wb)
Sumber : Eramuslim
0 komentar:
Posting Komentar